LOMBOK TENGAH - Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PK IPNU-IPPNU) Pondok Pesantren Nurul Qur’an Mertaq Tombok berhasil menggaungkan kembali kaderisasi IPNU-IPPNU melalui MAKESTA yang diikuti dua kecamatan yakni Kecamatan Praya dan Kecamatan Praya Tengah.
Agenda yang berlangsung selama 3 hari 3 malam tersebut berjalan dengan penuh kegembiraan dan khidmat, pasalnya penutupan yang dilakukan malam tanggal 31 Januari 2021 adalah tanggal berdirinya Nahdlatul Ulama.
Ketua Panitia Ahmad Imamul Huda dalam laporannya menyampaikan bahwa agenda MAKESTA saat ini berjalan tanpa hambatan satupun.
"Alhamdulillah ini berkat restu dari pembina, pengasuh, pengurus Yayasan serta Ustazd dan Ustazdah di lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Qur’an" Ucapnya.
Terimakasih selanjutnya kami ucapkan kepada PC IPNU-IPPNU Lombok Tengah yang mengawal dari awal hingga penutupan acara ini, sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya karena disela-sela kesibukan masing-masing tetap di lokasi acara tanpa jeda waktu" Ujar Huda dalam laporan ketua panitia.
Kemudian dalam sabutan Yusril Ihza Mahendra Ketua PC IPNU Lombok Tengah mengucapkan terimaksih banyak yang tak terhingga baik dari semua Stakheolder di Yayasan Pondok Pesantren maupun Pembina yang lain telah mampu memberikan bimbingan, saran dan masukan kepada Pengurus PK IPNU IPPNU Nurul Qur’an yang telah membuat sejarah baru dalam perjalanan IPNU-IPPNU di Lombok Tengah ini.
"Acara MAKESTA ini memecah rekor acara IPNU-IPPNU di Lombok Tengah karena mampu memfasilitasi anggota sampai 162 peserta dari dua kecamatan atau 9 Yayasan Pondok Pesantren" Tutur Ketua PC IPNU yang kerap dipanggil Hendra ini.
Dalam kesempatan itu hadir pula beberapa pembina PC IPNU Lombok Tengah yang juga alumni Ketua IPNU Lombok Tengah, beliau mengapresiasi kiprah perjalanan IPNU saat ini.
"Kegiatan-kegaitan seperti ini sangat penting dilaksanakan untuk menumbuhkan atau memupuk dari awal karakter atau ideologi kader NU yang nantinya harus siap untuk menjadi seorang pemimpin baik di dalam kenegaraan maupun didalam agama, terkhusus lagi di NU" Terang H. Lalu Muhammad Hilim, S.Pd.
Baca juga:
Optimisme Pendidikan di Tengah Pandemi
|
Acara yang bertajuk mencetak kader IPNU-IPPNU yang militan dan berintelektual menyonsong satu abad Nahdlatul Ulama di tutup langsung oleh Pembina Yayasan Pondok Pesantren Dr.TGH. Sabaruddin Abdurrahman, M.Pd. Ungkapan rasa syukur dan bangga melihat kader-kader NU yang sejak usia remaja sudah di gembleng dengan proses kaserisasi yang sangat luar biasa.
“Dalam proses menjadi seorang yang hebat harus melalui hal-hal semacam ini, mau menjadi Gus Yaqut harus melewati MAKESTA, LAKMUD, LAKUT dulu”. Terangnya.
(Hadi)